Jumat, 15 Januari 2010

Biologi Komunikasi

PARADIGMA BIOLOGI KOMUNUKASI
Rangkuman Buku Biologi Komunikasi karya Deni Darmawan , Msi.

Analisis Filosofis
Suatu ilmu terakhir bisa dari analisis filosofis seseorang pakar yang ahli di bidang tertentu, atau hasil kontemplasi sesorang yang ilmunya sangat mendalam. Orang itu berkontemplasi untuk membuktikan suatu kebenaran agar bisa diterima akal-rasional dan bersifat ilmiah. Sebagai salah satu bidang kajian ilmu komunikasi yang baru, biologi komunikasi lahir dari pemikiran ilmiah yang panjang dan dibuktikan melalui riset, serta diskusi mendalam dengan para expert. Secara ilmiah, proses ini memang dituntut untuk dilakukan agar mampu member pemahaman filosofis-ontologis. Melalui pemikiran ontologism itu dapat dijelaskan bahwa perilaku komunikasi yang secara sadar dilakukan oleh manusia, pada dasarnya merupakan bentuk dari aktivitas otak. jadi, perilaku manusia control sepenuhnya oleh otak kiri dan kanan. Di dalam otak itu ada bagian spesifik untuk melakukan pekerjaan atau tugas biologis serta berkoordinasi dengan bagian spesifik otak lainnya. Perilaku manusia yang ditunjukan oleh organ tubuh ketika berhubungan dengan manusia lain pada dasarnya di atur dan dikontrol oleh system jaringan otak. Analisis filosofis-ontologis tentang fenomena biologi komunikasi ini lebih terfokus pada upaya penjelasan tentang perilaku manusia ketka berkomunikasi internal dan eksternal. Secara epistemologis, biologi komunikasi harus mampu menjelaskan tentang kebenaran itu diperoleh dan apa saja bukti yang dapat dipertanggungjawabkan agar kebenaran itu dapat dipercaya. Biologi komunikasi ini dipetakan ke dalam bentuk perilaku internal dan eksternal. Pemetaan ini dilakukan melalui penelitian tentang kegiatan belajar siswa. Hasilnya perilaku belajar siswa mampu menjelaskan kebenaran eksistensi biologi komunikasi. Berdasarkan analisis filosofis-epistomologis itu, seorang individu akan disadarkan tentang apa yang dilihatnya dan tentang hal-hal lainnya yang melatarbelakangi perilaku komunikasi, baik secara biologis, psikologis, maupun sosiologis.

Stimulus digital yang pengemasannya memanfaatkan teknologi informasi terbukti member dampak positif bagi analisis kualitas belajar. Dengan stimulus digital itu, temuan terbentuk data dan arus gelombang elektromagnetik melalui alat EEG mampu menjelaskan fenomena munculnya biologi komunikasi. Secara filosofis-epistemologis, biologi komunikasi memiliki landasan yang kuat secara ilmiah. Proses kerja filosofis-epistemologis bertujuan mengungkap munculnya dahan komunikasi dari akar biologi komunikasi yang dilaksanakan melalui beberapa tahapan. Menurut Litlejohn, ada hal yang harus dimiliki oleh sebuah pengetahuan agar bisa berubah menjadi sebuah ilmu:

  • Mentalisme atau Rasionalisme
  • Empirisme
  • Konstruktivisme
  • Konstruktivisme social

Salah satu manfaat dari analisis filosofis-aksiologis ini terkait erat dengan pengembangan dan sinergitas perilaku komunikasi. Sinergitas ini dapat dibuktikan melalui analisis yang benar dan akurat terhadap perilaku komunikasi-psikologis. Manfaat yang fundamental dari hasil analisis filosofis-aksiologis ini sangat dirasakan oleh para ilmuwan komunikasi, para desainer model pembelajaran, para perancang system manajemen, dan ilmuwan lainnya. Jadi, berdasarkan fisiologis-aksiologis itu, optimalisasi biologi komunikasi bisa menjadi dasar bagi analisis lanjutan yang lebih mendalam dan menyeluruh.

  1. Biologi Komunikasi dalam Praktek Komunikasi Bisnis

Peluang bisnis selalu berawal dari analisis atas fakta dan situasi perekonomian sebuah daerah. Analisis bisnis dilakukan berdasarkan data-data perkembangan daya beli masyarakat dan potensi lainnya yang ada di daerah itu. Selama proses analisis data itu, biologi komunikasi akan selalu dilibatkan secara aktif. Misalnya, telaah atas peluang bisnis produk baru dimata konsuman. Perilaku konsumen akan ditelaah lebih mendalam sehingga produk baru itu mampu menyentuh pikiran dan perasaan konsumen. Dengan sentuhan itu terjadilah pemahaman yang benar yang benar dari konsumen atas produk itu.
2. Biologi Komunikasi dalam Praktek Komunikasi Budaya (Intra dan Antarpersonal)
Individu adalah symbol asal-usul budaya artinya budaya tertentu bisa dikenali dari perilaku individu yang dimaksud. Jika perilaku individu itu berbudaya X, setidaknya ia akan selalu berperilaku dengan latarbelakang budaya yang dimaksud. Jadi, apa yang diperlihatkan oleh individu untuk mengenalkan budaya miliknya, biologi komunikasi berperan besar dalam penampilan perilaku.
3. Biologi Komunikasi dalam Praktek Komunikasi Politik
Dalam praktek komunikasi politik pun peran biologi komunikasi sangatlah besar dan sangat berasa oleh individu pelaku politik.selain bahasa yang verbal yang dikuasai ia juga harus menguasai segala bentuk bahasa tubuh. Penegasan apa yang ia katakana harus didukung penuh oleh gerakan tangan atau gerakan tubuh lainnya. Jadi, keberhasilanny dalam melakukan kampanye tidak hanya oleh orasi yang baik, tetapi juga harus diperkuat oleh bahasa yang verbal.
4. Biologi Komunikasi dalam Praktek Komunikasi Pendidikan
Pendidikan pada dasarnya sama dengan komunikasi. Jadi, proses pendidikan sesungguhnya adalah proses komunikasi. Peran biologi komunikasi dalam praktek komunikasi pendidikan sangat jelas karena peran itu bisa dilihat dan dirsakan oleh para pelaku pendidik dan yang di didik.
5. Biologi Komunikasi dalam Praktek Komunikasi Organisasi
Di dalam sebuah organisasi, interaksi merupakan “nyawa”. Disebut demikian karena tanpa interaksi, kebersamaan, dan sinergitas tidak akan terbangun dengan baik.
6. Biologi Komunikasi dalam Praktek Komunikasi Intelijen
Komunikasi intelijen biasanya dilakukan ketika suatu fenomena, kejadian atau kasus, bahkan peristiwa penting yang harus diketahui melalui strategi komunikasi tertentu oleh para intelijen.
Sebuah pesan informasi yang tersembunyio harus mampu diungkap oleh seorang intelijen. Agar pesan informasi yang disembunyikan itu dapat diungkap, factor kualitas biologilah yang harus ditingkatkan dari seorang intelijen. Dengan kemampuan ini, seorang intelijen akan mapu membaca ayau menerjemahkan pesan atau informasi yang dimaksud berdasarkan pengamatan dan analisis terhadap kondisi dan fakta yang dihadapi.
7. Biologi Komunikasi dalam Praktek Komunikasi Sosial
Biologi komunikasi dalam pengembangan peran masyarakat memiliki kontribusi yang sangat besar bahkan bisa juga dikatakan bahwa biologi komunikasi berkaitan dengan komunikasi social atau komunikasi masa memiliki peran yang menentukan. Dalam implementasinya biologi komunikasi utamanya berbentuk kinestetik, bisa menjadi dasra bagi individu untuk melakukan suatu tindakan agar dapat diterima oleh pihak lain.
8. Biologi Komunikasi dalam Praktek Psikologi Komunikasi
Biologi komunikasi juga berperan pentinh dalam analisis fenomena perilaku psikologi manusia. Posisi biologi komunikasi ini bahkan menjadi penggali atau penumbuh akar yang kelak menjadi cikal-bakalnya lahirnya perilaku psikologis. Perilaku ini akan terlihat secara nyata dalam pergerakan fisik atau anggota badan tertentu.
9. Biologi Komunikasi dalam Praktek Komunikasi Keluarga
Komunikasi dan interaksilah yang menjadi pendukung utama bagi penciptaan keluarga yang baik, yang dalam Islam biasa disebut keluarga sakinah mawahdah wa rahmah. Namun, komunikasi dan interaksi yang dibangun tidak cukup dengan fisik karena dalam prakteknya, komunikasi itu lebih baik komplek dan sifatnya lebih intim. Jadi, komunikasi yang baik sangat bergantung pada pemahaman minimal tentang karakter masing-masing sehingga komunikasi keluarga bisa terbangun dengan baik.
10. Biologi Komunikasi dalam Praktek Komunikasi Kesehatan
Inti dari pemahaman serta praktik nya dalam biologi komunikasi dalam praktek komunikasi kesehatan yaitu dalam penyampain ataupun pemberian Sesutu harus sesuai aturan atau dosis yang tepat.
11. Biologi Komunikasi dalam Praktek Komunikasi Berteknologi (TIK)
Bukti kebenaran dan manfaat biologi komunikasi sesungguhnya bisa dikontrol dan dianalisis melalui penerapan system teknologi canggih yang dirancang secara khusus. Lalu, system teknologi komunikasi ini dijadikan sebagai media untuk menggali dan mengungkap fenomena perilaku biologi komunikasi seseorang.
12. Biologi Komunikasi dalam Praktek Manajeman Komunikasi
Secara umum, seorang pimpinan harus mengenal dengan baik karakter, sifat, dan kondisis fisik bawahannya. System menejemen yang dikembangkan di sebuah perusahaan akan berjalan lancer jika semua komponen manejemen perusahaan itu mampu memanfaatkan system jaringan, garis struktur, dan kewenangan yang sesuai.

Analisis Landasan Ilmiah
Analisis biologi komunikasi dibangun diatas landasan ilmiah biologi. Dalam konteks analisis ilmiah, keberadaan biologi tetap menjadi kajian sentral untuk membuktikan kebenaran perilaku komunikasi individu secara biologis. Perilaku individu yang dimaksud difokuskan pada aktivitas belajar.
Analisis Akar Ilmu
Biologi kounikasi muncul berdasarkan ilmu lainnya yang turut mendukung keberadaannya dapat dibuktikan secara ilmiah-rasional. Beberapa akar ilmu yang berkaitan dengan biologi komunikasi antara lain, ilmu faal, biologi, fisika, matematika, dan kimia.
Analisis Hasil Riset Ilmiah
Komunikasi cenderung ditujukan pada focus perilaku manusia. Ilmu psikologi juga sangat menekankan bahwa perilaku komunikasi ini sangat penting dan member kontribusi yang sangat tinggi bagi keberhasilan seseorang dalam kehidupannya, baik secara teori maupun praktek. Keberadaan ilmu psikologi dalam kajian terhadap perilaku komunikasi manusia pun sangat beralasan. Hingga kini, peran psikologi pun sangat sentral dalam ilmu komunikasi.
Analisis Metafisika
Menurut Lanigan, metafisika merupakan studi tentang sifat dan fungsi teori sebuah realita yang terjadi. Dalam biologi komunikasi, jika sebuah realita ditemukan dari proses komunikasi biologis, realita akan menuntut proses kemunculan realita berdasarkan proses komunikasi itu.
Analisis Metateoritikal
Menurut Litlejohn, kajian metateoti ini pernah dilakukan untuk menelaah teori komunikasi secara umum. Dengan meminjam sudut pandang Litlejohn, penulis memaknai kata meta sebagai “eksistensi dan daya jangkau biologi komunikasi akan mengalami perubahan”. Perubahan itu berkaitan dengan sifat dan posisinya yang semula kajiannya “hanya” pada fenomena komunikasi yang terbatas, dengan pendekatan perspektif meta,biologi komunikasi ini sudah mampu memunculkan dahan komunikasi lainnya.
Analisa Metarasional
Latar belakang munculnya dahan komunikasi dapat diasumsikan bahwa dahan itu muncul keyika ada bidang kajian lain yang menuntut analisis mendalam. Disisi lain, analisis itu tidak mungkin dilakukan oleh cara berpikir biologi komunikasi. Atas dasr itu kemunculan dahan komunikasi ini sangat relevan dengan pelaksanaan tugas itu. Fenomena ini terjadi karena berpijak pada rasionalisasi cara berfikir manusia.

4 komentar:

komikkomikkus mengatakan...

kok readmorenya bisa 2x sih?

Unknown mengatakan...

bisa dooong. hehehe

the fighter mengatakan...

izin copas mas ya..

Unknown mengatakan...

@thefighter: oke silahkan.